Tuesday, 22 December 2015

[Review] Le Pere Noel / Santa Claus (2014)


Saya baru tahu bahwa Pere Noel adalah bahasa Perancis dari Santa Claus karena menonton film ini. Dan rupanya film ini sudah rilis pada tahun 2014, namun baru tahun 2015 diputar di jaringan bioskop di Indonesia. Jadi nontonnya telat setahun :(

Namanya anak kecil, tiap menjelang Natal akan ramai-ramai sibuk membuat wishlist kepada Santa mengenai apa yang diinginkan. Begitupun Antoine (Victor Cabal) yang berumur 6 tahun dan masih percaya Santa, Antoine membuat wishlist meminta mainan dan naik kereta terbang bersama Santa. Hey, anak kecil selalu bersungguh-sungguh saat percaya! Bisa dibayangkan girangnya Antoine saat ada Santa (Tahar Rahim) yang jatuh di balkon kamarnya saat malam Natal.

Oke, tentu saja itu bukan Santa sungguhan. Sesungguhnya Santa yang ini adalah seorang pencuri dengan kostum Santa, dan Antoine yang mengiranya Santa sungguhan langsung girang setengah mati. Si Santa sepanjang film terus dipanggil Pere Noel, seingat saya tidak disebutkan siapa nama aslinya si Pere Noel ini.

Kemudian ini pun menjadi film komedi di mana Antoine kecil terus mengikuti Pere Noel, menuntut hadiahnya. Saking kesalnya, akhirnya Pere Noel memutuskan untuk menjadikan Antoine sebagai asistennya dalam mencuri, tentu saja dengan berpura-pura bahwa ini adalah ujian menjadi anak magang Santa. Namanya anak kecil, disuruh mencari emas dan perhiasan berharga mana mereka ngerti. Pere Noel yang berjaga di atap akan mengirimkan instruksi ke Antoine lewat walkie-talkie. Tapi namanya anak kecil ya, tetap saja Antoine malah main-main di rumah target curiannya.

Dalam satu malam Natal, ada ikatan kasih sayang antara seorang anak dan pencuri. Pere Noel bertanya mengapa Antoine ingin naik kereta terbang bersamanya. Antoine menjawab, ia ingin naik kereta terbang untuk menemui ayahnya yang berada di bintang. Dan Pere Noel pun terdiam.

Belakangan, ternyata Pere Noel berhutang pada preman yang disebutnya "Boogeyman". Dan untuk melunasi hutangnya, Pere Noel harus mencuri perhiasan dan barang berharga dari rumah-rumah yang ada dalam list yang diberikan. Lama-lama Antoine sadar bahwa Pere Noel yang diikutinya ini bukan Santa sungguhan, rasanya sedih saat sesuatu yang benar-benar dipercaya ada ternyata hanya fiksi belaka.

Mengenai ending ceritanya, saya sangat penasaran dengan ending macam apa yang akan diberikan Alexandre Coffre. Kalau sad ending, Pere Noel tertangkap polisi atau dihajar si Boogeyman kok ya gak tega. Membayangkan happy ending, gak kebayang juga happy ending macam apa yang akan terjadi. Namun syukurlah, Le Pere Noel diakhiri dengan ending yang manis menurut saya. Bukan happy ending yang kelewat happy, namun realistis bagi kehidupan :)

Victor Cabal memerankan Antoine yang polos dengan baik. Ekspresi takjubnya saat melihat Pere Noel jatuh di balkon dan antusiasmenya saat berbincang dengan Pere Noel mengenai syarat menjadi anak magang sangat menarik, seperti seorang anak yang sungguh percaya dengan Santa. Meskipun menurut saya kayaknya dia ketuaan untuk memerankan anak 6 tahun?

Tahar Rahim juga berakting dengan baik sebagai Pere Noel. Ekspresinya yang awalnya merasa terganggu dengan Antoine di awal film sedikit demi sedikit mulai menunjukkan kasih sayangnya hingga akhir film. Di poster filmnya dan beberapa scene entah kenapa malah mengingatkan saya pada Chantavit Dhanasevi dari Thailand, senyum dan wajah kocaknya mungkin?

Tahar Rahim

Chantavit Dhanasevi

Le Pere Noel merupakan film komedi keluarga yang pas untuk ditonton dalam suasana Natal begini. Mungkin ini juga alasan mengapa film yang rilis Desember 2014 menjadi tayang Desember 2015 di Indonesia, mungkin untuk mencocokkan dengan suasana Natal.

RATE:
7.3/10

No comments :

Post a Comment