Tuesday, 26 January 2016

[Review] Something In The Way (2013)


Saya pertama kali mengenal nama Teddy Soeriaatmadja sebagai sutradara Lovely Man dan saya sungguh sangat menyukai film tersebut, sehingga begitu saya tahu Something In The Way juga disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja, saya langsung pergi ke pemutarannya di Kinosaurus, Kemang. Something In The Way adalah film kedua dari trilogi film yang disebut Teddy sebagai "Trilogi Kemunafikan" setelah Lovely Man menjadi film pertama trilogi ini.

Something In The Way berkisah mengenai Ahmad (Reza Rahardian), seorang supir taxi yang senang mendengarkan ceramah mesjid pada siang hari namun hobi masturbasi dan nonton bokep di malam hari. Ahmad diam-diam menyukai Kinar (Ratu Felisha), PSK yang menjadi tetangganya. Setiap malam, Ahmad membawa taxinya mengikuti kemanapun Kinar dibawa oleh pelanggannya.

Film ini menceritakan tentang dualisme, tentang Ahmad yang siangnya alim namun malamnya punya hobi yang dinilai sebagai dosa. Tentang Kinar yang menjadi PSK, pekerjaan yang dianggap kotor, namun dia bekerja demi membiayai anaknya. Tentang sopir taxi yang jatuh cinta pada PSK seberang rumah namun takut mendekati. How to say, ini adalah film yang sangat membumi, mendekati realita, karena memang hal-hal yang ditampilkan dalam film ini adalah hal yang sering ditemui dalam hidup sesungguhnya. Iya, saya yakin obrolan para supir taxi dalam film ini juga pasti terjadi dalam kehidupan nyata.


Akting Reza Rahardian di sini benar-benar bagus dalam memerankan tokoh Ahmad. Gerak-geriknya yang kaku dan awkward saat berhadapan dengan Kinar dan kegugupannya saat Kinar mendekat benar-benar natural. Dan tentu saja sangat berani saat dia tampil tanpa sehelai benang pun dalam salah satu adegan. Somehow, entah kenapa cara jalannya mengingatkan saya pada cara jalannya sebagai Habibie dalam Habibie & Ainun. Sengaja memakai cara jalan yang sama atau memang cara jalan Reza seperti itu?


Sementara itu, Ratu Felisha juga sangat bagus sebagai Kinar. She looks so bitchy in this film. Gerak-geriknya yang begitu menggoda pelanggan saat mangkal terlihat sangat meyakinkan di sini. Akhirnya saya bisa puas juga dengan aktingnya setelah saya kesal dengannya di Badoet dan Midnight Show. Chemistry dengan Reza juga pas, yang satu gugup pasif tanpa pengalaman, sementara satunya agresif berpengalaman.

Pertama-tama, saya katakan bahwa film ini tidak tayang di jaringan bioskop Indonesia karena memang ini film kelas festival. Dalam sesi Q&A di akhir film, Teddy Soeriaatmadja sengaja tidak memasarkan film ini ke jaringan komersil setelah kecewa dengan sensor ketat yang diterima Lovely Man. Something In The Way hanya tayang di tempat-tempat pemutaran film alternatif dan wara-wiri di luar negeri seperti Berlinale Film Festival dan banyak negara lain.

Teddy mengaku kecewa dengan Lembaga Sensor Indonesia dinilai teralalu ketat pada Lovely Man sehingga menimbulkan jalan cerita yang aneh akibat guntingan sensor. Dengan tidak menayangkan di jaringan komersil, Teddy bebas untuk mengeksplorasi tema tanpa takut dengan gunting tajam LSI. Saya setuju Something In The Way berada di kelas film festival, sebab dengan banyaknya adegan panas yang dalam film ini maka bisa-bisa mengakibatkan Something In The Way hanya tersisa 10 menit di layar bioskop setelah dilibas sensor.

RATE:
7.8/10

No comments :

Post a Comment