Meskipun sama-sama anak hutan yang dibesarkan kawanan hewan liar, Mowgli kurang terkenal dibandingkan Tarzan. Terbukti dengan orang yang mengantri tiket XXI di belakang saya bicara via telepon, "Lagi ngantri Jungle Book. Film yang kayak Tarzan gitu". Padahal meskipun sama-sama tokoh fiksi yang ceritanya dipopulerkan versi animasinya oleh Disney, mereka punya jalan cerita yang berbeda.
The Jungle Book sendiri sebenarnya sudah pernah dibuatkan versi animasi untuk layar lebarnya pada 1967. Pada 2016 ini, Disney meluncurkan versi live actionnya. Ngomong-ngomong versi live action dari Tarzan juga dijadwalkan akan tayang pada Juli 2016 dari Warner Bros.
Kembali ke The Jungle Book, satu hal yang pasti CGI yang dipakai sangat bagus untuk membuat para hewan-hewan yang tampil di sini. Macan kumbang, harimau, serigala, orang utan raksasa semuanya punya detail bulu yang bagus dan terlihat cukup real. Ditambah lagi dengan para pengisi suara hewan-hewan tersebut, Ben Kingsley sebagai macan kumbang Bagheera, Idris Elba mengisi suara harimau Shere Khan, dan Scarlett Johansson yang numpang lewat sebagai suara Kaa, ular boa raksasa. Kemudian pemilihan cast Neel Sethi sebagai Mowgli terasa pas secara wajahnya berunsur India.
Setting cerita Jungle Book terjadi di pedalaman hutan India, berbeda dengan Tarzan yang bersetting di Afrika. Mowgli sendiri meski dibesarkan oleh hewan namun masih memiliki pemikiran manusia dan bisa berdiri dengan kedua kaki, sementara Tarzan digambarkan benar-benar merangkak dan berpikir seperti gorila sebelum bertemu Jane Porter.
Dari segi unsur cerita, The Jungle Book versi live action tidak berbeda jauh dengan versi animasinya hampir 50 tahun yang lalu. Perbedaan adalah pada ending ceritanya dan kualitas CGI real yang dihasilkan. Jika pernah menonton The Jungle Book versi animasinya, maka versi live action ini akan menjadi nostalgia yang manis untuk mengingat masa kecil dan mengagumi kecanggihan teknologi CGI saat ini.
RATE:
7.5/10
No comments :
Post a Comment