Sunday, 2 October 2016

[Review] Miss Peregrine's Home for Peculiar Children (2016)


Yang bikin menarik adalah judulnya yang selain kepanjangan jadi susah diucapkan juga kata "Peculiar" alias istimewa yang bikin penasaran para calon penonton. Singkatnya, seperti yang pernah tak sengaja saya baca di Twitter, film ini adalah cerita tentang X Mansion versi tahun 1940an. Tentu saja karena isinya adalah anak-anak dengan kemampuan istimewa atau mutant kalau kita ikuti istilahnya X-Men. Dan seperti X-Men, yang jadi antagonisnya tentu saja yang berasal dari kaum istimewa juga.

Tokoh utama kita adalah Jake Portman (Asa Butterfield), seorang remaja biasa-biasa saja yang cenderung loser. Sejak kecil, ia sering didongengi kakeknya, Abe Portman (Terrence Stamp), tentang rumah berisi anak-anak dengan kemampuan istimewa yang diasuh Miss Peregrine (Eva Green) yang berkemampuan berubah menjadi burung.

Beranjak dewasa, Jake mulai berfikir cerita kakeknya hanya dongeng saja dan melupakannya. Sampai suatu hari, ia menemukan kakeknya tewas dan sempat meninggalkan petunjuk untuk mencari rumah tersebut di sebuah pulau di Wales. Dan datanglah Jake ke pulau itu menemukan bahwa kisah kakeknya adalah nyata.

Sutradara Tim Burton dengan gaya khasnya yang agak dark sekali lagi memberikan film yang penuh imajinasi. Ia juga mengenalkan para anak-anak istimewa asuhan Miss Peregrine dengan baik dan kemampuan istimewa mereka. Biarpun kemampuannya Victor rasanya tidak dijelaskan di sini. Sementara itu, yang menarik perhatian adalah Eva Green. Dengan gaya jadulnya dan wajahnya yang tegas, penonton seperti dihadapkan pada seorang ibu yang tegas dan teringat pada Professor Mc Gonagall.

Film yang diangkat dari novel trilogi Ransom Riggs ini memang tidak sama persis dengan bukunya. Ada beberapa perbedaan mendasar di mana bukunya menceritakan Emma punya kekuatan api sementara Olive justru yang memiliki angin. Entah kenapa Tim Burton memutuskan untuk menukar kekuatan mereka.

Untuk yang suka film yang penuh fantasi, film ini jelas merupakan pilihan yang baik. Lagipula melihat mutant versi lain juga merupakan penyegaran yang menarik. Entah akan ada sekuelnya atau tidak, yang pasti saya akan nonton kalau ada.

RATE :
8/10

No comments :

Post a Comment