Sunday, 12 March 2017

[Review] Logan (2017)

(image : movieweb.com)

Kenapa saya telat banget nontonnya?? Karena minggu lalu saya ngejar Moammar Emka's Jakarta Undercover sebelum turun layar. Hampir 2 minggu Logan tayang dan jam tayangnya mulai tergeser oleh Kong : Skull Island. Tapi tadi saya nonton sih kursi teaternya masih terisi 75% ya.

Oke, jadi Logan ini wajib ditonton karena menjadi film terakhirnya Hugh Jackman sebagai Wolverine. Ya ampun, memangnya kalian bisa membayangkan orang lain menggantikan Mas Hugh menajdi Wolverine yang ikonik dengan cakar adamantiumnya itu? Sama halnya kalian gak bisa membayangkan orang lain menggantikan Patrick Stewart sebagai Profesor X tua kan? Iya, ini juga film terakhirnya Patrick Stewart sebagai Profesor X :(

Pernah nonton Leon : The Professional (1994)? Iya, Logan bakal mengingatkan kalian pada film itu. Bersetting tahun 2029 saat Logan tua semakin kehilangan kemampuan regenarasinya dan jadi sopir Uber dan Profesor X jadi pikun, populasi mutan semakin menurun. Mendadak Logan ketiban tugas mesti mengantar Laura (Dafne Keen) alias X-23, anak kecil hasil kloningan dirinya yang punya cakar adamantium juga ke Dakota Utara  demi keselamatannya.

Ingat kalau kejadian di X-Men : Days Of Future Past sudah mereset semuanya sehingga cerita di X-Men Origins : Wolverine dan The Wolverine dianggap tidak pernah terjadi. Kalau di film-film sebelumnya nampak Wolverine tampil sangar tebas sana-sini, di sini juga dia masih nebas kepala dan tangan orang tapi sambil ngos-ngosan batuk-batuk. Emang udah tua...

Logan adalah film di mana Wolverine paling nampak kelelahan fisik dan batin dibandingkan film lainnya di samping unsur dramanya paling kental. Well, kayak apa sih perasaan kalian kalau tahu-tahu dibilang punya anak perempuan biarpun itu anak hasil kloningan? Begitulah kira-kira perasaan Om Logan saat tahu Laura itu anaknya.

Soal akting, Hugh Jackman dan Patrick Stewart sih gak usah dikomen lagi ya saking sering kita melihat mereka dalam hampir setiap seri X-Men. Yang asyik buat dilihat adalah Dafne Keen sebagai Laura. Saya kagak suka anak kecil dan anak kecil macam Laura bikin saya tambah gak suka sama anak kecil. Sumpah, itu anak nyebelin banget mukanya, yang berarti aktingnya bagus. Hehehe...

Kemudian, gak usah bawa-bawa anak kecil ya karena film ini jelas dikasih label dewasa saking banyaknya adegan berdarah. Saat film tayang seperempat, ada seorang ibu yang akhirnya memutuskan membawa anaknya keluar teater saja. Untunglah sadar ya, Bu. Tapi kenapa gak liat ada label D pas beli tiket film?? Dan saya kasih tahu aja kalau kalian gak usah repot-repot nungguin after credit scene karena emang gak ada. Itu banyak banget orang ketipu yang nungguin sampai penonton jam tayang berikutnya masuk.

Btw, saya rada kurang sreg sama ending filmnya. Bagaimana ya, saya tahu sih ini terakhir kalinya Hugh Jackman sebagai Wolverine. Tapi masa endingnya gini? Ya mungkin kita emang harus nungguin sekuel X-Men yang berikutnya. Apalagi saya penasaran, apa aja sih yang terjadi sama Wolverine setelah reset di X-Men : Days Of Future Past.

RATE:
8.3/10

No comments :

Post a Comment