(brilio.net) |
Film dibuka dengan adegan Markus (Egy Fedly), kepala perampok yang mengendarai motornya ke rumah Marlina (Marsha Timothy), janda yang tinggal sendirian di rumah terpencil. Tak lama, teman-temannya menyusul dengan niat merampok dan memperkosa Marlina. Berusaha melawan, Marlina berhasil membunuh mereka. Sambil membawa potongan kepala Markus yang dipenggalnya, Marlina melakukan perjalanan ke kantor polisi untuk mencari keadilan.
Seperti judulnya, film ini disajikan dalam empat babak yang saling berkaitan. Babak pertama menceritakan perampokan rumah Marlina, babak kedua menyorot perjalanan Marlina, babak ketiga di kantor polisi, dan babak keempat sebagai penuntupnya. Dalam keempat babak ini, penonton disajikan pemandangan savana daerah Sumba yang tandus namun cantik. Seperti di Afrika, hamparan padang rumput yang luas memanjakan mata. Lumayan untuk pemanasan sebelum melihat yang asli.
Dalam perjalanannya menaiki truk yang dimodifikasi menjadi bus penumpang, Marlina ditemani Novi (Dea Panendra), temannya yang tengan hamil tua. Karakter Novi bersama seorang mama-mama Sumba membuat penonton tertawa untuk beberapa celotehan dengan dialek Sumba mereka. Meskipun begitu, gunting sensor agak kurang rapi dalam memotong beberapa adegan sehingga penonton yang jeli akan segera menyadarinya.
Marsha Timothy sendiri tentu saja tampil dengan sangat total sebagai Marlina dalam film arahan Mouly Surya ini. Usahanya belajar dialek Sumba sukses membuatnya lancar membawakan dialog-dialog dengan baik. Ditambah lagi dengan ekspresinya yang pas dengan adegan yang tengah dilakoni. Pantesan saja dapat penghargaan Aktris Terbaik.
Mumpung masih tayang, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak tentu saja berada dalam daftar wajib tonton sebelum tahun 2017 ini berakhir bersama dengan Night Bus. Namun dengan catatan bahwa kedua film ini hanya untuk usia 21+.
Dalam perjalanannya menaiki truk yang dimodifikasi menjadi bus penumpang, Marlina ditemani Novi (Dea Panendra), temannya yang tengan hamil tua. Karakter Novi bersama seorang mama-mama Sumba membuat penonton tertawa untuk beberapa celotehan dengan dialek Sumba mereka. Meskipun begitu, gunting sensor agak kurang rapi dalam memotong beberapa adegan sehingga penonton yang jeli akan segera menyadarinya.
Marsha Timothy sendiri tentu saja tampil dengan sangat total sebagai Marlina dalam film arahan Mouly Surya ini. Usahanya belajar dialek Sumba sukses membuatnya lancar membawakan dialog-dialog dengan baik. Ditambah lagi dengan ekspresinya yang pas dengan adegan yang tengah dilakoni. Pantesan saja dapat penghargaan Aktris Terbaik.
Mumpung masih tayang, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak tentu saja berada dalam daftar wajib tonton sebelum tahun 2017 ini berakhir bersama dengan Night Bus. Namun dengan catatan bahwa kedua film ini hanya untuk usia 21+.
No comments :
Post a Comment