Monday, 18 May 2020

[Review] Bridezilla (2019)

(layar.id)
Dara (Jessica Mila) membuka Wedding Organizer memenuhi mimpinya untuk membantu orang-orang menciptakan pernikahan impian. Saat menangani pernikahan Lucinta (Lucinta Luna), terjadi kekacauan yang mengakibatkan nama WO Dara tercoreng dan nyaris bangkrut. Di saat bersamaan, Alvin (Rio Dewanto) melamar Dara dan mengajaknya untuk menikah dalam waktu dekat. Muncul ide untuk menggunakan pernikahannya sendiri upaya mendongkrak kembali nama baik WOnya dan mendapatkan gelar Wedding of The Year.

Saya habis menukarkan loyalty point dari salah satu e-commerce langganan dengan voucher langganan streaming film. Jadi meskipun tengah PSBB dan tidak bisa ke bioskop karena Covid19, saya tetap bisa nonton film dan mereviewnya. Lumayan, kan?

Pernikahan adalah momen yang (harusnya) hanya sekali seumur hidup dan diharapakan menjadi event megah yang selalu dikenang. Banyak orang sudah sibuk membayangkan seperti apa resepsi pernikahan impian bahkan sebelum ada calon pasangannya. Maka kehadiran jasa WO diharapakan mampu membantu para calon pengantin mewujudkan pernikahan impian mereka. Yah, minimal mendekati deh dengan budget yang tersedia.

Bridezilla adalah istilah yang digunakana saat bride (pengantin perempuan) saking stress dan tegangnya menjelang hari H jadi judes dan galak. Ya kira-kira seperti godzilla gitu deh galaknya. Bahkan biarpun sudah dibantu oleh jasa WO, calon pengantin biasanya masih kelewat stress sehingga gejala Bridezilla tetap bermunculan dan bertambahlah satu lagi tugas WO, berusaha menenangkan para calon pengantin.

Meskipun Dara adalah WO berpengalaman, ternyata dia juga menjadi Bridezilla menjelang hari pernikahannya. Ditambah lagi dengan beban untuk memulihkan nama baik WOnya, Dara menjadi berkonflik dengan orang-orang terdekatnya.

Lewat film ini, kita bisa melihat bagaimana keseharian WO di belakang saat menyiapkan panggung pernikahan megah. Bukan hanya calon pengantin dan keluarga yang berdebar-debar, para kru WO juga was-was apakah pernikahan akan sukses atau kacau. Karena dibawakan secara drama komedi, film ini ringan untuk ditonton. Konfliknya juga tidak sampai terlalu menguras emosi, atau menurut saya begitu karena saya belum jadi Bridezilla?

Pas film ini tayang di bioskop, saya tidak nonton karena mengira film ini mau mendompleng nama Lucinta Luna yang kebetulan memang sedang naik daun. Setelah menonton beberapa hari lalu, ternyata hanya menjadi cameo saja dalam film ini jadi bukan mendompleng. Maafkan saya.

Secara keseluruhan, Bridezilla saya rekomendasikan sebagai salah satu film santai yang cocok untuk mengisi masa-masa #dirumahaja. Ya kalau di antara pembaca ada yang sedang menyiapkan pernikahan dalam waktu dekat, kayaknya cocok nonton film ini.

No comments :

Post a Comment