Saturday, 19 August 2023

[Review] Cobweb (2023)

(Lionsgate)

Peter (Wooday Norman), seorang anak SD suram yang dirundung di sekolah. Saat malam hari, sering ada ketukan dan suara memanggil dari balik dinding kamarnya. Orang tua Peter berkeras bahwa itu hanya khayalan saja. Jadi sebenarnya Peter berkhayal atau memang ada sesuatu di balik dinding?

WARNING!! Spoiler alert!!

Tema yang diusung dalam Cobweb ini menarik karena sejak awal tidak disebut ini setan sungguhan atau bukan. Settingnya adalah di rumah jadul dari papan, rumah model yang ada ruang di balik dinding kayunya. Apalagi cat luar rumahnya putih agak suram dengan kebun labu di belakang rumah dan beberapa labu yang mulai membusuk. Penonton dibuat bertanya tanya ini beneran ada setan atau sesuatu yang lain di balik dinding kamar Peter? Malah rasanya lebih curiga dengan kemisteriusan kedua orang tua Peter dalam menyembunyikan ada apa sebenarnya di balik dinding.

Ada beberapa adegan yang mengambil kecenderungan fokus shot di tengah, seperti saat Peter dimarahi ayahnya setelah mendorong jatuh seorang pembully sampai patah kaki. Si ayah ditampilkan di tengah kamera dengan jendela yang bercahaya di belakang membuat wajah ayahnya agak gelap, menimbulkan kesan intimidatif di mata Peter dan penonton. Begitu juga dengan skoring dan rangkaian adegan, membuat adegan yang biasa saja jadi terasa angker.

Mungkin bisa dibilang Cowbeb ini terinspirasi dari The People Under The Stairs (1991) dari Wes Craven. Ini salah satu film yang sangat berkesan bagi saya sejak menontonnya di Bioskop TransTV tengah malam saat SMA dulu. Beberapa bagian mirip, ada sesuatu yang misterius di balik dinding kayu, pasangan suami istri yang aneh, penjahat yang ingin menyatroni rumah tapi malah kena teror. Hanya saja Cobweb dibuat lebih  modern karena guru Peter sudah pakai smartphone, meskipun ini juga menjadi salah satu blunder dalam film. Si guru sudah pakai smartphone, namun kenapa rumah Peter masih pakai telepon kabel semua. Rasanya agak aneh gitu jika setting di masa sekarang, masa keluarga Peter ini gak ada yang pakai smartphone? Lalu gurunya Peter ini juga kenapa gak telepon 911 saja sih saat melihat ada mayat bergelimpangan di rumah Peter. Habis itu, si guru sudah berhasil keluar rumah tapi Peter ketinggalan di dalam. Lalu muncul adegan khas film horor, sok pahlawan masuk lagi ke dalam rumah padahal ada opsi telepon polisi atau teriak minta tolong saja.

Kalau kalian belum pernah nonton The People Under The Stairs, maka Cobweb menyajikan tema cerita yang baru di tengah gempuran film horor tema setan. Tapi jika kalian sudah pernah menonton karya Empu Wes Craven tersebut, maka justru akan terus teringat dan membandingkan kedua film tersebut. Ya sebenarnya Cobweb bukan nyontek  The People Under The Stairs, cuma kemiripan tema membuat  tak bisa menahan diri untuk membandingkan keduanya.

Di awal film langsung ada adegan ortu Peter melarang anaknya keliling trick or treat karena pernah ada kasus anak hilang di lingkungan itu saat keliling trick or treat. Teringat dengan The People Under The Stairs, maka saya auto berasumsi bahwa anak yang hilang itu mungkin sebenarnya diculik dan dipelihara oleh ortu Peter di balik dinding soalnya yang hilang itu anak perempuan dan suara dari balik dinding adalah suara anak perempuan. Tapi ternyata bukan, wkwkkw... Jadi ada apa sebenarnya di balik dinding kamar Peter? Ya jawabannya bisa langsung nonton di bioskop. Sebaiknya cepat kalau mau nonton, karena Cobweb sudah semakin sedikit layarnya tergeser oleh Blue Beetle.

No comments :

Post a Comment